Introduction
Pesawat masa kini terbuat dari metal ringan yang
memiliki daya reaktif tinggi terhadap kontaminasi di atmosfir. Garam yang
terbentuk dari udara yang berasal dari daerah coastal (pantai) dan kontaminasi industri dari
area urban berpengaruh terhadap struktur aluminium alloy dan magnesium, semua
itu tergantung dari keputusan yang ditetapkan oleh Air Transport Association,
dan biaya yang dikeluarkan sekitar 6 miliar dolar setahun untuk mengatasi
masalah korosi.
Korosi merupakan reaksi elektrokimia yang menyebabkan
logam untuk berubah menjadi garam dan oksida. Serbuk ini terpisah dari logam
dan menyebabkan struktur logam melemah dan kehilangan kekuatannya.
Korosi logam adalah pengerusakan logam secara kimia atau
elektrokimia dan mempengaruhi baik permukaan ataupun internalnya[1].
Air atau uap air mengandung kombinasi garam dengan oksigen pada atmosfir untuk
menghasilkan sumber korosi pada pesawat.
Korosi dapat
didefinisikan sebagai perusakan suatu material (terutama logam karena bereaksi
dengan lingkungannya), karena bereaksi dengan lingkungannya[2],
sebagian logam akan menjadi oksida, sulfida, atau hasil reaksi lain yang dapat
larut dalam lingkungannya. Dengan bereaksi ini sebagian logam akan hilang
menjadi suatu senyawa yang lebih stabil. Di alam logam pada umumnya berupa
senyawa karena itu peristiwa korosi juga dapat dianggap sebagai peristiwa
kembalinya logam menuju bentuk sebagaimana dia di alam. Dan ini merupakan
kebalikan dari proses estractive metalurgy, yang memurnikan logam dari
senyawanya. Dalam hal ini, korosi mengakibatkan kerugian karena hilangnya
sebagian hasil usaha untuk memurnikan logam.
Korosi adalah sebuah proses elektro kimia dimana sebuah
metal diubah menjadi campuran kimia yang berbentuk serbuk dan memiliki kekuatan
mekanis yang kecil[3].
Aksi elektrokimialah yang menyebabkan kekuatan struktur berkurang. Korosi
merupakan proses alami dan ini hampir mungkin untuk dikendalikan. Pembersihan
permukaan merupakan salah satu cara terbaik untuk mengendalikan korosi, saat
kelembaban bersentuhan dengan permukaan logam, dengan pengumpulan kotoran maka
disitulah akan terjadi korosi.
Jika terjadi korosi, kita harus membersihkan setiap hal
yang bersentuhan dengan korosi, melindungi logam dari korosi, dan melapisi
logam dengan finish, jika terlalu parah maka gantilah skin dan komponen
tersebut.
Untuk memahami korosi, kita harus memahami dasar
elektrokimia. Semua bahan terdiri dari atom dan molekul. Atom merupakan unit
dasar dari elemen kimia, sementara molekul mengelilingi atom yang membentuk
unit dari campuran kimia. Atom terdiri dari nucleus
yang disusun oleh proton yang memliki nilai positif dan neutron yang bernilai
netral. Disekeliling nukleus terdapat elektron, yang merupakan partikel negatif
dari energi listrik dan elektron mengalir, atau bergerak dalam sirkuit.
Berdasarkan jumlah proton dan elektron pada atom maka bisa ditentukan sifat
atom, jika lebih sedikit proton maka disebut ion positif dan jika berlebih
elektron disebut ion negatif. Ion
adalah atom yang dapat berpindah (charged
atom)[4],
ion tak stabil, dan selalu berusaha untuk menjadi stabil dan menjadi atom
netral dengan melepas atau mengikat elektron.
Banyak dari logam akan mengionisasi seperti galvanic
action yang maksudnya adalah listrik yang bertekanan didalam substansi yang
akan menyebabkan aliran elektron karena perbedaan potensial electrode dalam
materialnya, saat terjadi kontak antara larutan asam, garam atau alkali seperti
yang ditemukan ditempat industri.
Tipe korosi
Terdapat dua pengelompokan besar dari korosi yang
memungkinkan dalam berbagai bentuk yang spesifik. Keduanya itu adalah Direct
chemical attack dan electrochemical attack. Keduanya merubah logam
menjadi oksida, hidroksida dan sulfida. Proses korosi selalu mengakibatkan dua
perubahan yaitu perubahan anodik yaitu yang mengalami korosi dan pembawa sifat
korosi disebut katoda[5].
Direct chemiucal attack atau korosi kimia murni adalah
merupakan hasil dari kontak langsung antara permukaan logam yang tidak
dilindungi dangan korosi agen, dan ini terjadi pada saat yang sama5.
Sedangkan dalam buku yang lain disebut sebagai chemical corrosion yaitu korosi
yang terjadi dengan reaksi kimia secara murni, yang terjadi pada temperatur
tinggi atau dalam keadaan kering, seperti misalnya korosi pada katup motor
bakar[6].
Beberapa agen yang dapat menyebabkan korosi pada aircraft yaitu:
1.
Tumpahan atau percikan
elektrolit dari batere,
2.
Endapan flux residu, (flux
merupakan pengaruh sisa dari cleaning dll)
3.
Terkurungnya cleaning agen,
Elektrokimia attack
bisa dikatakan secara kimiawi sebagai reaksi elektrolisis dalam elektroplating,
anodizing, atau pada dry cell batere. Saat logam kontak dengan korosi agen dan
juga dengan elektrolit, baik gas atau cairan yang dapat menyebabkan listrik
mengalir maka korosi akan terjadi pada logam, dengan oksidasi[7].
Mengacu pada sudut pandang yang lain korosi elektrokimia disebutkan terjadi
bila reaksinya berlangsung dengan suatu elektrolit, cairan yang mengandung
ion-ion[8].
Reaksi ini berlangsung dengan adanya air atau uap air. Reaksi semacam ini yang
paling banyak terjadi pada reaksi korosi.
Logam dapat disusun
dalam tabel yang diketahui sebagai elektrokimia series, yang menunjukkan
kemudahan untuk melepas elektron. Dimana logam yang terdaftar paling awal
memiliki kecenderungan lebih anodik dalam pembentukan korosi
ELECTRO-CHEMICAL SERIES FOR METALS
Arranged in order of Electrode Potential
(Nobility)
Most Anodic – will give
up electrons most easily.
Magnesium
Zinc
Clad 7075 Aluminum Alloy
Commercially Pure
Aluminum
Clad 2024 Aluminum Alloy
Cadmium
7075-T6 Aluminum Alloy
2024-T3 Aluminum Alloy
Mild Steel
Lead
Tin
Copper
Stainless steel
Silver
Nickel
Chromium
Gold
Most Cathodic-Least
Corrosive.
Any metal appearing before another in
this series is
anodic to any metal which
follows it, and will be the
one corroded when they
are subject to galvanic action.
|
Bila sepotong logam
dicelupkan kedalam larutan elektrolit maka beberapa atom logam akan larut ke
dalam larutan elektrolit dengan melepaskan sejumlah elektron:
M รณ Mn+ + n e-
Reaksi oksidasi ini segera mencapai
keseimbangan, yaitu bila laju pembentukan ion logam dan elektron sama dengan
laju pembentukan logam dalam larutan. Pada keadaan ini potongan logam itu
kelebihan sejumlah elektron sehingga bermuatan listrik, besarnya muatan dinamakan
potensial elektrode yang besarnya tergantung dari aktifitas kimia dan jenis
elektrolitnya. Pada tabel Vs.1 dapat dilihat harga potensial elektrode dari
beberapa logam dengan nilai yang lebih negatif, berarti lebih mudah terkorosi.
Tbl.Vs.1
Seperti yang telah disebutkan
diatas bahwa akan terjadi dua perubahan yaitu dalam bentuk reaksi katoda, dan
anoda. Pada katoda akan terjadi reaksi katodik yang mengkonsumsi elektron yang
mengalir dari anoda. Bila pada katode terjadi evolusi hidrogen dan reduksi
oksigen, maka jumlah elektron yang dikonsumsi akan makin banyak, makin banyak
juga elektron yang harus dihasilkan di anoda, berarti makin banyak atom logam
yang menjadi ion, laju korosi makin tinggi, namun bila salah satu reaksinya
dihambat maka laju juga akan terhambat. Suatu reaksi korosi terjadi karena ada
bagian yang berfungsi sebagai anoda dan katoda yang berhubungan satu sama lain,
dinamakan galvanic cell. Ada tiga jenis galvanic cell yaitu:
1.
Composition cell
2.
Concentration cell
3.
Stress cell
Composition cell terjadi antara dua logam yang berbeda karena setiap logam memiliki
potensial elektrode yang berbeda. Semakin besar perbedaannya maka semakin besar
laju korosi yang terjadi
Penggunaan tabel
Vs.1 untuk menentukan korosi kadang kurang tepat, diakibatkan pengukuran
menggunakan elektrolit yang mengandung ion masing-masing sedangkan kondisi
berbeda. Maka dipakai galvanic serie yang membandingkan anoda/katoda
antara dua logam yang dicelupkan dalam satu elektrolit yang sama ( Tabel.Vs.2).
Galvanic series in Sea
Water
Gold
Graphite
Increasingly Titanium
cathodic Silver
(protected) 18Cr-8Ni stainless
steel (passive)
11-30% Cr stainless steel (passive)
Silver solder
Monel (
70%Ni, 30%Cu)
Bronzes (Cu-Zn)
Copper
Brasses (Cu-Zn)
Nickel
Tin
Increasingly Lead
anodic 18 Cr-8Ni
stainless steel (active)
(corroded) Steel or iron
Cast
iron
2024 aluminum (4.5%Cu, 1.5%Mg, 0.6% Mn)
Cadmium
Aluminum
Zinc
Magnesium
|
Tabel Vs.2
Concentration
cell yaitu sel galvanik yang terjadi karena salah satu bagian logam berada
dalam satu elektrolit dengan konsentrasi yang berbeda (misal larutan tidak
homogen atau konsentrasi oksigen yang lebih tinggi dipermukaan atau ada kotoran
yang menyerap air. (Gbr.Ver@.3.4.5)
Stress cell terjadi
karena adanya bagian yang mengalami tegangan yang berbeda dengan bagian lain,
misalnya akibat deformasi dingin atau jika karena perlakuan panas, bagian yang
mengalami tegangan yang besar akan menjadi anoda dan akan terkorosi lebih
hebat.
Klasifikasi korosi
Banyak bentuk dari
korosi yang tergantung dari beberapa faktor yang mempengaruhi, seperti bahan,
ukuran dan bentuknya, juga fungsi, kondisi atmosfir dan penyebab korosinya
(corrosive agent). Berikut akan dijabarkan beberapa jenis korosi:
- Oksidasi
Oksidasi adalah
reaksi kimia dimana elemen logam bersatu dengan oksigen. Elektron berpindah
dari logam dalam proses ini. Jenis ini merupakan jenis korosi yang biasa kita
temui dan terbilang cukup gampang terjadi, ini merupakan “dry” corrosion atau
dikenal dengan oksidasi. Saat logam seperti aluminium diletakkan pada gas yang
mengandung oksigen, reaksi kimia akan terjadi pada permukaan logam dan gas.
Pada masalah ini dua atom aluminium akan bersatu dengan tiga atom oksigen
membentuk aluminium oksida:
2 Al + 3 O => Al 2
O3
jika logamnya adalah besi (iron) atau baja (steel) yang merupakan
ferrous metal dua atom besi akan bergabung dengan 3 atom oksigen membentuk besi
oksida:
2 Fe + 3 O => Fe2 O3
karena alasan diatas maka dengan maksud untuk melindungi besi dari
korosi atau rusting cara terbaik
adalah dengan mencegah kontak antara logam dengan oksigen, dengan cara melapisi
permukaan logam dengan oli atau grease, atau untuk perlindungan yang lebih
permanen gunakan lapisan cat. Sedangkan untuk aluminium alloy dilindungi dengan
membentuk oxide film yaitu lapisan atau coating dari metallic oksida pada
permukaan dari material, yang akan memisahkan aluminium dari berbagai
elektrolit (gas atau cair).
- Uniform surface corrosion
Merupakan lapisan
korosi yang pernah terbentuk sebelumnya, tidak menyebabkan pits atau kerusakan disekitar. Saat dimana permukaan logam yang
tidak terlindungi berada pada daerah yang mengandung asap dari batere, gas
exhaust, atau kontaminasi industri maka logam akan secara keseluruhan
terganggu, sehingga akan menyebabkan permukaan menjadi kusam yang disebabkan
logam yang berubah menjadi garam korosi, jika endapan ini tidak dihilangkan
maka akan terbentuk lapisan logam kasar yang membentuk korosi jenis pit
(corrosion pits).
- Pitting
Pitting adalah
pembentukan kantung dari korosi yang terjadi pada permukaan logam dan ini
merupakan korosi yang terjadi akibat dari korosi yang terjadi sebelumnya tidak
dihilangkan pitting terbentuk pada daerah anode[9].
Aksi dari korosi akan terus berlangsung hingga ketebalan dari logam sudah
berubah menjadi garam, secara ekstrimnya memakan seluruh bagian logam. Menurut
buku lain pitting merupakan korosi yang terlokalisir pada satu atau beberapa
titik dan mengakibatkan terjadinya lubang kecil yang dalam[10].
Korosi jenis ini sangat berbahaya karena sulit untuk diperhitungkan dan
dideteksi dan ini terjadi pada logam seperti aluminum dan stainless steel.
- Intergranullar corrosion
Tampilan
photo-mikro dari aluminum alloy menampilkan bahwa logam ini tersusun dari
susunan yang kecil yang menjadi satu ikatan; yaitu interaksi antara atom dari
berbagai elemen. Pada proses heat treating, logam dipanaskan pada temperature
yang dapat membuat campuran logam tersebut menjadi solution (keadaan dimana
logam dasar dan campurannya menjadi satu, sebuah logam padat) dengan yang lain.
Saat temperatur ini mencapai nilai yang diinginkan, logam di keluarkan dari
tungku dan sesegera didinginkan (quenching) dalam air untuk mengeraskan
elemennya menjadi grain yang lebih kecil. Jika pendinginan terlambat, meskipun
hanya beberapa detik, grain tersebut akan tumbuh, dan setelah pendinginan selesai,
akan terbentuk daerah dissimilar metal yang akan menyediakan katoda dan anoda
yang effisien untuk pembentukan korosi[11].
Intergranular
dapat juga disebut sebagai korosi yang terjadi pada batas butir, yang merupakan
tempat berkumpulnya kemurnian atau suatu presipital, juga merupakan daerah yang
lebih tegang karenanya tidak tertutup kemungkinan untuk terjadinya korosi pada
batas butir (grain boundaries)[12].
Jika
mengenai pit, aksi dari korosi akan mencapai batas grains yang luas dan akan
terjadi korosi didalam logam, menurut sumber lain intergranular merupakan
korosi yang menyerang sepanjang batas grain dari alloy dan biasanya dihasilkan
dari kekurangan pada saat pembentukan struktur alloy[13],
ini diakibatkan oleh perubahan yang terjadi pada alloy selama heating dan
cooling. Ini terjadi tanpa tampilan yang jelas dan kadang menyebabkan metal
menjadi “exfoliate” yang mengangkat atau mengikis permukaan logam.
Spot
welding ( bentuk resistensi dari las listrik yang melewatkan arus pada lembaran
logam) atau seam welds (metode resistensi las listrik) dapat menyebabkan
pembesaran grain sehingga menyebabakan logam untuk terkena intergranular
korosi. Jenis korosi ini sangat sulit dideteksi tanpa menggunakan ultrasonic
atau X-ay.
Gbr.Ver@.8
- Exfoliation corrosion
Ini terjadi pada
extruded material yang memiliki jalur atau sudut yang laminar (lurus) jika
dibandingkan dengan logam yang diproses dengan roll atau casting, ini akan
menyebabkan material menjadi delaminate
(kondisi yang diakibatkan oleh exfoliation corrosion yang lapisan grain
strukturnya terpisah dari yang lain
.
- Galvanic corrosion
Korosi tipe ini
yang biasa dapat terjadi kapan pun dan dimana pun, dalam kondisi sebagai
berikut:
1.Dua buah logam
dissimilar terhubung dengan tujuan buat jalur untuk aliran
2.Permukaan
material dilapisi dengan beberapa material sebagai elektrolit
hal ini dapat digantikan saat dimana
dissimilar metals skin dirivet, atau saat inspection plat aluminium pada
struktur dengan steel screw.
Saat
logam dalam group yang sama dalam galvanic grouping disatukan, maka akan
menampilkan kecenderungan untuk korosi galvanic. Tetapi logam dalam satu group
tentunya akan korosi saat disatukan dengan group yang lain. Memahami jauh
tentang group, semakin besar nilai group maka akan aktif terhadap korosi.
Material dengan nomor group yang rendah akan menjadi anode pada galvanic pair
dan akan menjadi sesuatu yang akan korosi. Contohnya pada steel screw yang
digunakan untuk menahan aluminum alloy; jika terkontaminasi uap diantara dua
logam aluminum akan korosi.
7.
Concentration strees
a. Oksigen concentration cell
Saat
air, melindungi permukaan logam seperti aluminium pada skin pesawat, dan
beberapa menyusup ke dalam crack antara lap joint dari sheet, maka korosi
concentration cell dapat terbentuk: sejak air pada daerah terbuka secara cepat
menyerap oksigen dari udara, maka akan menarik elektron dari logam ke bentuk
ion hidroksida negatif, dua molekul air ditambah satu molekul oksigen ditambah
empat elektron akan terbentuk empat ion negatif hidroksida.
b. Metallic ion concentration cell
Potensial
elektrode dalam logam tergantung dari perbedaan campuran logamnya, tetapi
perbedaan potensialnya dapat dijadikan akibat jika elektrolitnya memiliki
perbedaan konsentrasi pada logam yang melindungi permukaan. Permukaan dari
aircraft dilapisi dengan lapisan dari air. Seperti oksigen concentration cell
dimana oksigen menyerap elektron dari logam dan membentuk ion hidroksida
negatif. Saat elektron diambil dari aluminium, maka ion positif alumunium akan
tertinggal, daerah terbuka dari logam akan membebaskan air untuk bergerak, dan
secara kontinyu membawa ion alumunium. Pada skin yang faying
(overlapping) konsentrasi ion logam positif merupakan tingkat tertinggi dan
menjadi katode dan menarik elektron dari skin pada daerah terbuka, katode.
Aliran elektron ini menjadikan terbentuknya ion hidroksida negatif dan ion
aluminium positif.
8.
Stress corrosion
Tipe
spesial yang lain dari korosi intergranullar adalah stress corrosion. Ini
terjadi saat logam terkena tensile stress.
Stress pada logam bisa didapatkan dari ketidaktepatan quenching setelah heat treatment,
atau dari interferensi fit dari fastener[14].
Dari sumber yang lain stress corrosion adalah korosi yang timbul sebagai akibat
bekerjanya tegangan dan media yang korosif[15]
dan ini menyebabkan keretakan. Tegangan adalah tegangan tarik, dapat berupa tegangan
sisa atau bekerja. Menurut buku lain stress terjadi sebagai hasil dari efek
kombinasi tensile stress dan lingkungan yang korosif[16].
Korosi ini ditemukan pada hampir kebanyakan sistem logam; bagaimanapun,
karakteristik ini sangat utama bagi aluminum, copper, beberapa stainless steel,
dan high strength-alloy steel (lebih dari 240,00 p.s.i). biasanya terjadi pada
cold working dan memungkinkan transgular atau intergranular pada alam. Aluminum
alloy bell-cranks dengan bushing, landing gear shock strut dengan grease tipe
pipe thread, clevis pin joint, shrink fit, dan overstress tubing B-nut
merupakan contoh dari bagian yang mungkin untuk terkena korosi ini.
9.
Fretting corrosion
Fretting
adalah jenis kerusakan yang disebakan oleh korosif attack, yang terjadi saat
dua permukaan bertemu, subyek akan bergerak relatif[17].
Korosi ini mempuyai karakteristik terdapat pitting pada permukaannya, dan juga
memiliki puing logam. Saat gerakan yang terbatas antara dua permukaan mencegah
puing untuk secara mudah terlepas, secara local akan terjadi abrasi. Uap air
akan menaikkan tipe kerusakan. Jika kontak dengan permukaan kecil dan tajam,
cekungan yang dalam menyerupai brinell marking atau pressure identifikasi dan bisa terjadi keausan pada permukaan
rubbing. Tipe dari korosi ini juga biasa disebut brinelling palsu. Saat dua permukaan terikat secara bersama, tetapi
dapat bergerak relatif terhadap yang lain, kemungkinan erosi.
Saat
dua permukaan terikat menjadi satu, tetapi tidak dapat bergerak relative,
mungkin terjadi erosi. Permukaan ini biasanya tidak cukup tertutup untuk
mengeluarkan oksigen sehingga akan terbentuk lapisan pelindung yang diinginkan.
Lapisan ini, dihancurkan oleh rubbing action yang terus menerus. Keausan yang
ditimbulkan disebut fretting[18].
Saat gerakan antara permukaan kecil, puing diantaranya tidak memililki
kesempatan untuk keluar, dan ini menyebabkan abrasi yang akan menyebabkan
abrasi yang lebih jauhnya akan menyebabkan erosi pada permukaan. Dalam beberapa
waktu tipe korosi ini akan tampak pada permukaan, kerusakan ini selalu
diselesaikan dengan penggantian. Penggunaan lubrikasi yang tepat akan
meminimalkan kerusakan.
Fretting
dapat terjadi disekitar rivet pada skin. Ini diindikasikan dengan endapan gelap
sekitar head rivet, dan ini memberikan tampilan seperti asap dari rivet. Jika
telah tampak seperti ini maka hendaklah sesegera mungkin diganti.
Penyebab
korosi
- Acid dan alkali
Untuk korosi yang terbentuk pada logam, pasti merupakan
hasil dari perbedaan elektrode potensial dan elektrolit. Hampir seluruh acid
dan alkali bereaksi dengan logam untuk membentuk garam metalic (korosi), asam
sulfur yang terdapat pada batere sangat aktif dalam proses korosi bagi
aluminum. Ferrous metal merupakan subjek kerusakan baik dari acid atau
alkaline, tetapi aluminum lebih tahan terhadap alkaline solution dari pada
acid.
2. Salts (garam)
Marine atmosfir dan udara diatas berbagai daerah
industri akan mengakibatkan konsentrasi garam yang tinggi. Bentuk kimia ini
akan terpisah dari udara dan akan membentuk pada permukaaan airplane, ini akan
menyerang air dan membentuk sebuah elektrolit yang efektif dari metal.
Magnesium merupakan subjek utama bagi serangan korosi dari elektrolit yang
dibentuk oleh salt solution.
3. Merkuri
Walau merkuri tidak banyak terdapat pada sekitar
aircraft, hal ini memungkinkan merkuri terpercik pada pesawat. Merkuri akan
menyerang aluminium dengan reaksi kimia yang dikenal sebagai amalgamation (pembentukan alloy dengan
merkuri). Pada proses ini merkuri secara cepat menyerang grain boundaries dari
alumunium, dan secara singkat akan sempurna menghancurkannya. Perawatan yang
ekstra perlu dilakukan saat membersihkan percikan merkuri, karena ini sangat
licin dan akan mengalir kedalam struktur meskipun ada crack, dan ini akan
menyebabkan kerusakan.
4.Air
Air murni akan bereaksi dengan logam untuk menyebabkan
korosi atau oksidasi, tetapi air menjaga konsentrasi dari garam atau
kontaminasi lain yang akan menyebabkan cepatnya korosi terjadi. Bila komponen
pesawat terkena air apalagi air garam, (seperti seaplane), maka pencegahannya
adalah bilas komponen tersebut dengan air segar unuk menghilangkan kadar garam
yang menempel pada struktur
5.Udara
Secara alami tidak mungkin untuk memisahkan struktur
pesawat dari udara, tetapi udara merupakan faktor dalam perusakan logam.
Airborne salt dan campuran kimia yang lain tetap berada dalam permukaan
airplane dan menarik uap dari udara.
6.Bahan organik
Air yang terperangkap dalam fuel tank akan berkondensasi
dan terkumpul didasar tank, air ini mengandung mikroba dan bakteria. Bahan
organik ini akan hidup dalam air dan memakan hidrokarbon dari fuel. Kondisi
gelap dalam fuel tank mendukung pertumbuhannya. Ini akan menjaga air tetap
kontak dengan struktur tank dimana korosi dari tipe konsentrasi sel akan
terbentuk. Untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menambahkan additive pada
fuel yang akan membunuh “serangga” dan mencegah pembentukan korosi, dan juga
dengan memanfaatkan kegunaan dari anti-freeze agent untuk air.
Lokasi Korosi
Pesawat modern terbuat dari bahan yang tipis, logam yang
reaktif, yang dapat mengabaikan loss strength, kehilangan kekuatan yang kecil.
Hampir dari setiap part pesawat merupakan subyek untuk terjadinya kerusakan
seperti terjadinya korosi, berikut adalah tempat lokasi yang biasanya terjadi
korosi:
- Engine exhaust area
Baik reciprocating ataupun turbin engine keduanya memiliki
power dengan merubah energi kimia dari hidrokarbon fuel ke energi panas. Karena
ketidakefisien engine banyak panas (heat) dan energi yang kaya akan gas keluar
dari engine melalui exhaust. Gas tersebut mengandung semua bahan untuk
elektrolit, dan karena pengaruh dari suhu korosi dapat terjadi secara cepat.
Crack harus secara cepat diperiksa secara benar dan senua sisa dari exhaust
harus dibersihkan sebelum terjadi korosi. Crack
dan seam pada exhaust trak merupakan
daerah utama untuk terjadinya korosi. Fairing dan nacelle, hinge dan fastener
pada inspection door mengandung zat yang dapat membentuk korosi.
- Komponen batere dan ventilasi
Hampir seluruh pesawat sekarang memiliki system listrik
dan batere. Batere memberikan supply energi listrik dengan mengubah energi
kimia ke energi listrik. Pesawat yang memiliki batere lead-acid harus
melindunginya dengan kotak yang terbuat dari bahan yang tahan korosi dari asam
sulfur, dan bagi pesawat yang memiliki batere nickel-cadmium, hendaklah
melindungi baterenya dengan alkaline resistance finish, karena finish ini
mengandung bahan bitusmatic (tar) atau rubber.
Pada pemeriksaan haruslah diperiksa dengan seksama pada
daerah seperti bawah batere, dan berbagai tempat yang diduga akan terjadi korosi. Kedua dari
tipe batere harus memiliki vent sump jar
yang terdiri moist dengan neutralisir, soda bikarbonate untuk lead acid batere,
dan boric acid untuk ni-cad batere. Sump jar ini harus diperiksa sehingga dapat
dilihat bahwa tidak ada kebocoran. Bukaan semua katup harus bersih serta jalur
intake dan exhaustnya juga harus bersih dan terbuka bebas. Jika batere
elektrolit terpercik saat perbaikan,
haruslah dibersihkan dengan segera dan daerah tersebut harus dinetralkan.
Bersihkan dengan air dan daerahnya dinetralkan dengan bicarbonate untuk lead
acid, dan boric acid atau vinegar untuk pemasangan (installation) nickel
cadmium. Kenetralan dengan dapat diperiksa dengan limtus paper. Kertas ini akan berwarna pink jika mengandung asam
dan akan berwarna biru jika mengandung alkali (basa), dan akan netral jika
tidak terjadi perubahan warna.
- Wheel wells dan landing gear
Mungkin tidak ada satu bagianpun dari airplane bekerja
atau menerima beban lebih dibandingkan dengan wheel well area, pada saat take
off dan landing. Permasalahannya itu timbul saat musim hujan, dimana bahan
kimia digunakan di runway untuk ice control. Abrasive bisa merubah perlindungan
dari lubricant dan coating. Air dan lumpur dapat membeku dan meyebabkan
kerusakan dari ice formation. Korosi dapat terjadi pada berbagai komponen
listrik seperti anti skid sensor, squat switches, dan limit switches. Bolt head
dan nuts pada magnesium wheel menerima korosi galvanic. Korosi concentrasion
cell juga dapat terbentuk, sehingga harus dijaga saat air berada didaerah
tersebut.
Karena part ini memiliki banyak bentuk yang rumit,
assembly, dan daerah cat yang sulit untuk diganti. Maka langkah yang dilakukan
untuk mengurangi kecenderungan untuk terjadinya korosi adalah dengan
mencegahnya, namun karena heat yang ditimbulkan braking (pengereman) maka tidak
semua hal tadi dapat dilakukan. Pada saat pemeriksaan dianjurkan untuk
memperhatikan beberapa poin dibawah ini:
1.
Magnesium wheel, terutama
disekitar bolt head, dan daerah wheel web, dari air yang terjebak dan
pengaruhnya.
2.
Rigid tubing, terutama pada
B-nuts dan ferrule, dengan clamp dan tubing tapes.
3.
Posisi indicator switches dan
perlengkapan listrik yang lain.
4.
Crevices antara stiffeners,
ribs, dan permukaan skin bagian bawah, yang memiliki tipe untuk water trap.
- External skin area
- Seam dan lap joint
Salah satu tempat korosi pertama yang tampak pada
permukaan dari aircraft adalah pada seam dan lap joint. Disinilah konsentrasi
cell (korosi) mulai timbul, dan pada clad skins akan terjadi sheared edges
expose tanpa adanya perlindungan pada aluminium murni. Berbahaya jika air atau
cleaning solvent terjebak dalam lap joint dan menyediakan effective elektrolit.
Spot welded seam merupakan awal dari korosi disebabkan
oleh titik (spot) yang melewati grain struktur logam. Daerah yang mudah untuk
terkena korosi saat moisture diantara
skin untuk welding proses untuk aluminum murni.
- Engine inlet area
Satu dari part utama airplane adalah daerah yang secara
langsung berhadapan dengan engine dimana udara kontak pertama kali. Pada jet
aircraft daerah ini cukup luas dan udara yang lewat cukup cepat. Abrasi pada
high velocity dan kontaminasi pada udara akan cenderung menghilangkan
protective coating.
- Control cable
Kabel yang digunakan di pesawat sistem kontrol bisa
terbuat dari carbonsteel atau korosi resistant steel. Jika kabelnya dibiarkan
tanpa perlindungan dan air masuk, dalam jangka waktu yang pendek korosi akan
terjadi, dan korosi yang terbentuk akan sulit untuk dideteksi. Jika diduga
terjadi korosi, tegangan pada kabel harus dihilangkan, dan strandnya dibuka
dengan diputar pada arah sebaliknya dari lay-nya.
Maka akan terlihat diantara strandnya, jika terdapat korosi maka gantilah.
Korosi dapat dicegah dengan menyemprotkan air lubrikasi,
atau jika digunakan pada seaplane, atau untuk tujuan agricultural chemical maka
lapisilah dengan waxy grease seperti
Par-al-ketone.
Preventive maintenance
Banyak
yang bisa dilakukan untuk meningkatkan daya tahan dari korosi pada aircraft;
improvement aircfart, surface treatment, insulation dan protective finishes
kesemuanya dapat dianut untuk mengurangi usaha dalam menjaga reliability.
Perawatan
perlindungan korosi termasuk memiliki
fungsi. Ada beberapa cara yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan korosi
diantaranya cleaning, langkah yang pertama dan utama dalam mengendalikan korosi
adalah membersihkan permukaan pesawat. Cleaner yang digunakan adalah berserial
number MIL-C-25769 yang dapat meremoving grime, kotoran, dan sisa exhaust, dan
juga oil dan grease.
Cara
yang lainnya adalah dengan paint removal, semua korosi hendaklah dibuang dari
permukaan pesawat. Karena korosi akan berkelanjutan selama masih ada
dipermukaan tersebut.
Selain
menghilangkan korosi ada langkah yang dilakukan agar tak terjadi korosi pada
permukaan logam yaitu dengan mencegah terjadinya korosi, ada beberapa prinsip
yang akan dijadikan acuan untuk pencegahan korosi ::
1.
Pemilihan bahan yang tepat
2.
Merubah kondisi lingkungan,
atau menjaga kondisi lingkungan sesuai dengan karakteristik bahan.
3.
Desain yang tepat, (untuk
industri)
4.
Cathodic dan anodic protection
sedangkan untuk perawatan yang lebih spesific
ada beberapa yang harus diperhatikan yaitu:
1.
Melakukan cleaning
2.
Melakukan lubrikasi
3.
Inspection yang detail untuk
korosi dan kegagalan sistem proteksinya
4.
Melakukan treatment pada korosi
dan touch up dari paint yang rusak
5.
Menjaga drain holes tetap bebas
dari gangguan
6.
Selalu mendrain fuel
7.
Selalu wipe down daerah yang
kritis
8.
Memasang protective cover jika
di parkir
[1] General Hand Book,(Oklahoma:FAA),1972,
hal 141
[2] Ir.Wahid Suherman,Pengetahuan
Bahan,(Surabaya) 1987, hal 173
[3] Dale Crane,Aircraft
Corrosion Control, (Basin, Wyoming:AMPI), 1974, hal 28
[4] Dale Crane,Aircraft
Corrosion Control,( Wyoming:AMPI),1974, hal 30
[5] General Hand Book,(Oklahoma:FAA)1972,
hal 141
[6] Ir.Wahid Suherman,Pengetahuan
Bahan,(Surabaya)1987, hal 174
[7] General Hand Book,(Oklahoma:FAA)1972,
hal 142
[8] Ir.Wahid Suherman,Pengetahuan
Bahan,(Surabaya)1987, hal 174
[9] Dale Crane,Aircraft
Corrosion Control(Wyoming:AMPI)1974, hal 5
[10] Ir.Wahid Suherman,Pengetahuan
Bahan(Surabaya)1987, hal 181
[11] Dale Crane,Aircraft
Corrosion Control(Wyoming:AMPI)1974, hal 5
[12] Ir. Wahid Suherman,Pengetahuan
Bahan,(Surabaya)1987, hal 181
[13] General Hand Book,(Oklahoma:FAA)1972,
hal 142
[14] Dale Crane,Aircraft
Corrosion Control(Wyoming:AMPI)1974, hal 8
[15] Ir.Wahid Suherman,Pengetahuan
Bahan(Surabaya)1987, hal 182
[16] General Hand Book,(Oklahoma:FAA)1972,
hal 142-143
[17] General Hand Book,(Oklahoma:FAA)1972,hal
143
[18] Dale Crane,Aircraft
Corrosion Control,(Wyoming:AMPI)1974, hal 8
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.
BalasHapusSalam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical